KANDIDAT PERUSAHAAN

Gaji Sih Belum 20 Juta, Tapi Finansial Sudah Merdeka, Gini Caranya

24 Maret 2021 20:03 5920 KALI DIBACA 0 KOMENTAR 1 KALI DIBAGIKAN

Media sosial selalu jadi teman berkeluh kesah bagi banyak orang, nggak terkecuali salah seorang pemilik akun Facebook yang lagi viral ini. Status yang berisi keluhan finansialnya sedang marak dibicarakan warganet. Ia menceritakan kondisi keuangannya yang tidak baik akibat pandemi covid-19. Gajinya sebesar Rp 20 juta perbulan harus dipotong setengahnya yakni sekitar Rp 10 juta. Tapi, yang bikin warganet geger, gaji tersebut habis hanya untuk membayar cicilan mobil dan KPR rumah, ditambah ia juga meminta bantuan sosial dari Pemerintah.

 

Sebagian besar orang menganggap, gaji Rp 10 juta sudahlah besar dan bisa mencukupi kebutuhan hidup selama sebulan. Kasus di atas membuktikan bahwa sebenarnya gaji besar nggak menjamin seseorang bisa lepas dari kecemasan finansial, semua tergantung bagaimana cara kita mengatur keuangan dengan baik dan bijaksana.

 

Keadaan bebas dari tekanan dan kecemasan finansial bisa disebut dengan merdeka finansial. Susah nggak sih buat merdeka secara finansial? Yang pasti nggak gampang, tapi semua bisa dipelajari dengan perencanaan keuangan dan langkah yang matang. Nah, supaya kondisi keuangan kamu selalu sehat dan bisa merdeka secara finansial dengan penghasilan yang sekarang kamu punya, kamu bisa belajar dari tips-tips berikut ini.

 

Catat semua anggaran keuangan

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mencapai kemerdekaan finansial sejak dini yakni mencatat pemasukan dan pengeluaran rutin secara rinci untuk memahami kondisi keuangan kamu. Selepas gajian, kamu bisa mencatat pemasukan dan detail pengeluaran seperti kebutuhan sehari-hari, transportasi, hiburan, tagihan listrik, internet dan utang. Hal ini akan membuka mata kamu akan kondisi keuangan yang kamu miliki, untuk apa uang yang dihabiskan dan mencegah pengeluaran konsumtif yang bisa mencekik dompet kamu.

 

Mulai berinvestasi

Banyak milenial yang masih ragu memulai investasi dan lebih memilih menyimpan uangnya untuk ditabung. Tapi, tahu nggak sih? Inflasi bisa membuat nilai uang yang tersimpan semakin menurun.  Karena itu, investasi jadi jalan keluar agar kamu nggak mengalami kerugian akibat inflasi, malah bisa menghasilkan keuantungan.

 

Investasi punya beragam instrumen diantaranya deposito, reksadana, saham, obligasi, tabungan emas atau lainnya. Dalam investasi dikenal prinsip high risk high return, artinya kalau kamu mau hasil yang besar, kamu harus siap menanggung risiko yang besar juga.

 

Kalau mau yang aman dan rendah risiko dengan return paling tinggi sekitar 6%, pilih deposito. Mau cari return besar dan siap dengan risiko yang juga besar, bermainlah di saham. Kalau saham terlalu ribet dipelajari, ambil saja reksa dana. Intinya sesuaikan dengan tujuan dan profil risiko yang kamu punya.

 

Proteksi diri dengan asuransi

Apa sih pentingnya asuransi? Jadi gini, asuransi itu berguna untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan dari risiko yang terjadi, mengingat kita nggak pernah tau apa yang akan terjadi keesokan hari.

 

Tanpa asuransi, akibat dari risiko bisa berdampak besar untuk kondisi finansial kamu nantinya. Karena itu jadi salah satu aspek penting untuk mewujudkan kemerdekaan secara finansial. Asuransi bisa memproteksi kendaraan kamu, kesehatan, rumah dan berbagai macam produk asuransi lainnya sesuai yang kamu butuhkan.

 

Miliki dana darurat dan dana pensiun

Meskipun pensiun masih jauh, kamu harus ingat kebutuhan hidup yang harus dipenuhi pasca pensiun dimana kamu sudah nggak produktif lagi akan tetap berjalan. Karena itu dana pensiun sangat penting direncanakan sejak dini untuk mencukupi kebutuhan setelah pensiun atau sebagai modal membangun usaha.

 

Pilihan merencanakan dana pensiun cukup beragam, mulai dari Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan yang mengambil sekitar 5% dari penghasilan kamu sampai Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

 

Kamu juga harus memiliki dana darurat untuk mengantisipasi situasi yang nggak terduga.  Idealnya kamu harus punya dana darurat sebesar 5 sampai 6 kali pengeluaran rutin bulanan.

 

Berhutang boleh aja asal ..

Gaya hidup anak muda seringkali membuat mereka nggak sadar risiko besarnya utang konsumtif yang mengancam kesehatan finansial. Untuk itu perlu adanya kesadaran dalam membedakan mana utang produktif dan mana utang konsumtif.

 

Utang produktif adalah utang yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan. Misalnya membeli aset produktif yang akan bertambah nilainya seperti properti, atau membangun bisnis. Sedangkan utang konsumtif adalah utang yang bertujuan memenuhi keinginan peminjam yang sifatnya konsumtif.

 

Maksimal utang yang sehat adalah sebesar 30% dari jumlah pendapatan, dan nggak boleh lebih. Kalau melebihi itu, kamu bisa mengalami hal yang sama seperti kasus status Facebook di atas, nggak mau kan sengsara karena finansial?

 

Miliki penghasilan tambahan

Kalau dirasa kebutuhan kamu sudah bertambah, sudah berkeluarga atau memiliki tujuan yang lebih besar, sudah saatnya untuk menambah pundi-pundi penghasilan. Kamu bisa mulai mencari lowongan kerja baru yang sesuai dengan kapasitas dan waktu kamu, atau bisa juga mencari pekerjaan freelance yang lebih bebas dan nggak terikat waktu. Semua bisa kamu dapatkan dengan mudah di TopKarir, sahabat perjalanan karir kamu.

 

Tapi perlu diingat lagi ya, berapapun jumlah penghasilan yang kamu punya kalau mau merdeka secara finansial, manajemen keuangan yang baik adalah penentunya.

 

Itu tadi 6 cara mengelola keuangan dengan baik agar bisa merdeka finansial sejak usia muda. Jangan ditunda-tunda, mulailah dari sekarang juga! Semoga tips di atas bisa menginspirasi Sahabat TopKarir yang membaca di rumah ya. Yuk temukan tips-tips dan informasi karir lainnya di aplikasi TopKarir. Download aplikasinya gratis di Play Store dan App Store.

Komentar